Music

small rss seocips Music MP3
Ayo bro dengerin music ini !!!

Laman

Minggu, 06 Maret 2016

My Adventure MukoMuko

Bermain Arum Jeram Sungai Air Berau MukoMuko


Pemkab Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mulai mempromosikan objek wisata sungai Air Berau untuk dijadikan wisata arung jeram bertaraf Internasonal karena alamnya cukup mendukung dan belum terjamah.

"Sungai yang berada di bantaran jalan lintas Barat (Jalinbar) Bengkulu itu, juga berpotensi menjadi lokasi kegiatan berburu ikan," kata Kabag Humas Pemkab Mukomuko Yanzuri Nawawi, Selasa (17/11).
Sungai Air Berau berjarak 30 Km dari Kota Mukomuko sangat cocok untuk wisata arung jeram, karena debit air deras dan penuh rintangan jika dijadikan lokasi arung jeram.
"Debit air sungai Berau itu levelnya tingkat tiga cocok untuk penggemar olah raga arung jeram pemula dan profesional," katanya.

Selain air sungai yang jernih, di tempat itu juga banyak terdapat spesies ikan. Wisatawan bisa melakukan kegiatan menangkap ikan. Di bagian hulu sungai Air Berau terdapat air terjun dalam hutan perawan dan belum tersentuh masyarakat, sehingga para wisaatwan dapat menikmati kesejukan alam.Pesona alam yang indah dan mempesona itu diyakini bisa mengundang para wisatawan dari luar Provinsi Bengkulu, terlebih sekarang sudah didukung adanya penerbangan rutin ke Kabupaten Mukomuko.

Obyek wisata itu nantinya bisa dijadikan konsep pembangunan Air Berau atau pembangunan Desa Air Berau jika melihat kultur budaya yang ada.
Budaya lainnya bisa disajikan dengan menebar benih dengan nuansa adat, disamping menawarkan acara adat pernikahan ’Anak daro mandi ke air" artinya anak bayi baru lahir langsung dimandikan ke sungai.

Untuk mempromosikan wisata arung jeram itu Pemkab akan membuat stiker dalam jumlah banyak yang disebar ke berbagai tempat strategis seperti di Bandara Fatmawati Bengkulu dan melalui biro-biro perjalanan dan wisata. 

Ketua Pembentukan persiapan desa Air Berau, Asra, mengatakan, promosi wisata tersebut nantinya bisa dilakukan dengan memperbanyak baliho yang dipasang di berbagai penjuru Provinsi Bengkulu, terutama wilayah perbatasan.

"Bila program tersebut bisa terwujud Desa Air Berau menjadi obyek wisata andalan Provinsi Bengkulu, terutama wisata arung jeram," katanya.
http://travel.kompas.com/read/2009/11/18/0855439/arung.jeram.dan.berburu.ikan.di.air.berau

Senin, 29 Februari 2016


DANAU KACO KAKI GUNUNG KERINCI

Tidak jauh dari kaki Gunung Kerinci di Jambi, terdapat danau sebening kaca. Penduduk setempat memanggilnya Danau Kaco, alias danau kaca. Perjalanan menuju danau ini tidak mudah, namun sesuai dengan keindahannya.
Danau Kaco terletak di Kabupaten Kerinci, tepatnya di Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya. Sekitar dua jam dari Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Bagi para pendaki yang menuju Gunung Kerinci, Danau Kaco dapat dijadikan alternatif tujuan melepas lelah, setelah mendaki atau pun dijadikan pemanasan sebelum mendaki Gunung Kerinci.
Berawal dari pendakian ke Gunung Kerinci, saya beserta kedua teman yang baru bertemu, yaitu Mahardika dan Ade Isni, merencanakan untuk mengunjungi Danau Kaco yang sebelumnya pernah diceritakan oleh Bang Levi dan Murdam selama di Basecamp Jejak Kerinci, Kersik Tuo.
Setelah turun dari Gunung Kerinci, esok harinya sekitar pukul 08.00 WIB kami berangkat menuju Kota Sungai Penuh terlebih dahulu untuk memesan tiket pulang ke Kota Jambi. Kami bertiga diantar oleh Bang Levi, Murdam, dan Joni dengan mobil dari basecamp.
Selama perjalanan menuju Desa Lempur, sepanjang jalan kami disuguhkan hamparan kebun teh yang sangat luas, yang konon merupakan kebun teh terluas di dunia. Terkenal dengan teh kualitas terbaik, sehingga diekspor ke berbagai negara. Selain itu, Danau Kerinci juga terlihat dari jalan yang kami lalui menuju Desa Lempur.
Pukul 11.00 WIB waktu setempat, akhirnya kami pun sampai di Desa Lempur. Kurang lebih 4 jam, waktu yang kami tempuh dari basecamp di Kersik Tuo. Kemudian kami ditemani oleh Bang Ari yang merupakan warga Desa Lempur.
Mobil hanya bisa mengantarkan kami sampai perkebunan warga dekat bendungan air. Setelah itu perjalanan kami lanjutkan dengan jalan kaki, dan petualangan pun dimulai!
Pertama kali yang saya lihat sebelum masuk hutan adalah perkebunan milik warga, didominasi oleh tanaman cabe, pohon kayu manis, dan bambu. Setelah berjalan 15 menit dari bendungan air tadi, kami menjumpai bangunan seperti tugu yang kurang terawat. Tugu Bambu, mungkin itu namanya, karena tugu tersebut dibangun ada bentuk bambunya.
Jalan yang kami lalui menuju Danau Kaco ini sangat becek dan berlumpur, mengingat hutan yang kami masuki ini merupakan hutan hujan tropis yang sangat lembab dan merupakan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Setelah 1 jam kami jalan kaki, akhirnya kami tiba di Shelter 1, ditandai dengan adanya papan yang terbuat dari seng yang dipasang pada pohon besar di dekat jalur.
Kami pun istirahat sejenak, minum dan makan makanan ringan yang kami bawa. Ketika istirahat, kaki saya merasa perih, dan ternyata pacet sedang menggigit tepat di punggung kaki kanan saya waktu itu. Beruntung, seketika pacet tersebut langsung saya lepaskan. Sekitar 10 menit beristirahat, kami melanjutkan kembali perjalanan.
Jalur yang kami lalui setelah Shelter 1 ini lumayan melelahkan, hampir 80% berlumpur dan menyulitkan kami. Beberapa kali saya hampir terpeleset karena licinnya jalur yang kami lalui. Bahkan sendal yang dipakai Ade Isni pun putus karena masuk lumpur. Disarankan memakai sendal gunung atau sepatu untuk kenyamanan selama perjalanan.
Di atas lumpur yang kami lalui terlihat lintah, sedangkan di dedaunan pinggir jalur ada pacet, setelah terkena gigitannya saya menjadi hati-hati dalam melangkah. Jangan sampai kedua kalinya kena gigitan pacet, tentunya sangat menggelikan bagi saya.
Selang satu jam perjalanan, kami sampai di Shelter 2. Bang Ari dan Joni sampai duluan, mereka berdua jalannya cepat sekali. Mungkin sudah terbiasa dengan tempat ini. Setelah istirahat sebentar, kami melanjutkan kembali perjalanan kami menuju Danau Kaco.
Jalur setelah Shelter 2 ini sangat bervariasi, tetapi jalur becek dan berlumpur masih mendominasi. Beberapa sungai kecil kami lewati dan satu sungai yang cukup besar dengan arus air yang cukup deras pun sukses kami lewati.
Andaikan saja hujan deras sebelumnya, mungkin sungai besar itu pun arusnya menjadi sangat deras. Beruntung saya mengambil tongkat yang tergeletak di hutan untuk dijadikan penopang badan saya selama melewati sungai-sungai tersebut.
Kurang lebih satu setengah jam kami berjalan kaki. Dengan nafas yang terengah-engah, akhirnya sampai juga di Danau Kaco. Saya langsung teriak dan memandang sekitar danau yang memuaskan rasa penasaran saya akan danau ini.
Terpukau, itu adalah kata yang tepat dan yang saya rasakan ketika kedua mata saya pertama kali melihat kecantikan dan keindahan danau ini. Air yang jernih seperti kaca, mungkin itulah kenapa danau ini disebut Danau Kaco oleh warga setempat.
Dasar dari danau ini pun terlihat dengan jelas, walaupun kedalamannya saya kurang tahu. Tetapi yang saya perkirakan itu, mungkin bisa mencapai 10 meter.
Entah kenapa warna air danaunya kebiru-biruan, tapi menurut cerita Bang Levi, itu karena pengaruh dari dasar danaunya karena adanya ratu intan di dalamnya. Benar atau tidak, mungkin itu hanyalah cerita warga setempat dan telah menjadi ciri khas dari Danau Kaco.
Beberapa kali saya ambil gambar dan video danau ini, kemudian duduk istirahat di tepian danau sambil menikmati nasi bungkus yang kami bekal dari Desa Lempur. Makan nasi bungkus dengan lauk dendeng batokok menjadi menu kami waktu itu, sangat nikmat sekali apalagi sambil melihat ikan-ikan yang terlihat dengan jelas dari tepian Danau Kaco ini.
Rasanya seperti memiliki akuarium raksasa, bisa melihat ikan-ikan dengan airnya yang sangat jernih dan terlihat secara jelas. Namun ini merupakan akuarium alam yang disuguhkan oleh Sang Maha Kuasa.
Menurut Bang Murdam dan Ari, ikan-ikan tersebut boleh dipancing dan dimakan di sekitar danau, tapi tidak boleh dibawa pulang. Mungkin itulah kearifan lokal warga sekitar untuk menjaga kelestarian alamnya.
Menurut mereka berdua, Danau Kaco tidak sengaja ditemukan oleh para pemburu burung pada tahun 2000, dan mulai terekspos pada tahun 2011-2012. Akses transportasi dan akses jalan menuju Danau Kaco sendiri menurut saya agak sulit, apabila menggunakan transportasi umum.
Karena sepanjang jalan yang kami lewati, angkutan umum dari Kota Sungai Penuh menuju Desa Lumpur hanya terlihat satu angkot. Wajar saja Bang Levi menawarkan mobil yang ada di basecamp untuk mengantarkan kami bertiga menuju Danau Kaco ini.
Kami hanya menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk menikmati keindahan surga tersembunyi di tanah kerinci ini. Ingin rasanya mendirikan tenda dan bermalam di tepian Danau Kaco. Andai saja kami masih punya waktu lebih, mungkin keinginan itu bisa terealisasi. Namun apa daya, esok hari kami bertiga harus kembali lagi ke Kota Jambi untuk pulang ke kota kami masing-masing.
Mahardika pulang ke Palembang, sedangkan saya dan Ade Isni ke Jakarta. Sekitar pukul 15.30 WIB kami memutuskan untuk turun kembali ke bendungan air, tempat Bang Levi memarkirkan mobil yang akan mengantarkan kami kembali ke kota Sungai Penuh. Sebelumnya kami ambil beberapa foto lagi sebagai kenang-kenangan dari surga tersembunyi di tanah Kerinci, Danau Kaco.
Dua setengah jam kami jalan kaki, turun menuju bendungan air dekat perkebunan warga. Memang lebih cepat, karena jalan kami pun dipercepat, walau saya harus telanjang kaki dari Shelter 1 karena sandal gunung yang saya pakai sangat licin kemasukan lumpur.
Setibanya di bendungan air, kami langsung berangkat ke Kota Sungai Penuh untuk mengejar waktu, sampai agen travel yang akan mengantarkan kami menuju kota Jambi.
Selama perjalanan saya hanya bisa melihat-lihat keindahan Danau Kaco dari foto-foto dan video dari kamera saja. Satu minggu rasanya tidak cukup untuk menjelajahi tanah Kerinci. Mungkin suatu saat nanti saya akan kembali lagi untuk menikmati keindahan dari tanah kerinci ini.
Mendapatkan yang indah itu memang tidak mudah. Jalanan becek, lumpur, pacet, sampai lintah ditemui di sini. Tiga setengah jam untuk sampai tempat ini dan dua setengah jam untuk turun dari tempat ini, tapi selamanya saya akan mengingat tempat indah ini.
Kami bertiga pun terlelap dalam mobil travel menuju kota Jambi. Semoga saja semua ini bukan mimpi.

Senin, 22 Februari 2016

Fatmy Dwitasary:

“SAHABAT SEJATI”

Memiliki satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama,karenanya…Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.
Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur – disakiti, diperhatikan – dikecewakan, didengar – diabaikan, dibantu – ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.
Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu ?? Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai,disayangi ?? Siapa yang ingin bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ?? melainkan teman sejatimu lah yang akan selalu ada dalam kesepian diri mu.

MEREKALAH SAHABATMU
Hargai dan peliharalah selalu persahabatanmu J

Selasa, 16 Februari 2016

Misteri Mutiara Tersembunyi Danau Kaco Jambi


Kategori: Tempat Wisata | Area:
Propinsi Jambi yang berada di pulau Sumatera mempunyai keanekaragaman destinasi pariwisata yang tak kalah dengan propinsi lainnya. Kabupaten Kerinci yang masih berada di wilayah Propinsi Jambi mempunyai kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, didalamnya terdapat berbagai destinasi wisata dari pegunungan hingga danau. Salah satunya Danau kaco sebagai mutiara yang tersembunyi diantara kerindangan keindahan Taman Nasional Kerinci Seblat.

Obyek Wisata
Danau Kaco, masyarakat setempat menyebutnya yang dalam bahasa Indonesia berarti kaca. Danau kaco
memang mempunyai air yang sangat bening kebiruan. Terletak di kentinggian 1289 diatas permukaan air laut, danau ini tergolong danau yang kecil tidak seperti danau-danau pada umumnya. Hanya berukuran luas sekitar 30 x 30 meter, namun danau ini bisa menyuguhkan keindahan tersendiri diantara pepohonan di sekitarnya.
Selain mempunyai air yang sangat bening, kedalaman danau ini masih misteri dan belum ada yang tau pasti berapa kedalamanya. Walaupun kita masih bisa melihat beberapa ikan semah yang berlalu lalang mencari makan. Keajaiban lainnya adalah Danau Kaco ini memancarkan cahaya yang terang saat gelap gulita, apalagi saat bulan purnama. Kebanyakan pengunjung banyak yang bermalam untuk melihat keajaiban ini dan tidak diperlukan penerangan karena terang dari cahaya danau. Beberapa peneliti mencoba untuk mencari jawaban akan fenomena ini, tetapi semua masih misterius dimana dalam penyelaman oksigen habis sebelum menyentuh dasar danau.
Sedikit cerita dari warga setempat. Mitos lahirnya Danau Kaco ini bermula hadirnya sebuah cerita seorang putri cantik yang ingin dipinang oleh banyak pemuda. Tanpa ragu mereka menitipkan bebatuan mulia pada Raja Gagak, ayah sang putri. Akan tetapi, keserakahan justru membuat Raja Gagak menodai putrinya sendiri. Setelah itu, putrinya pun dibenamkan ke dalam danau beserta harta pinangan tersebut.
Untuk menuju ke Danau Kaco ini terbilang tidaklah mudah. Tidak adanya jalan aspal yang lebar ataupun tempat berteduh yang nyaman selama perjalanan. Akan butuh tenaga ekstra untuk mencapai ke danau ini. Pengunjung akan berjalan kaki menyusuri hutan sekitar 4 jam perjalanan, tetntunya dengan keindahan yang mengiringi perjalanan seperti pepohonan besar, suara burung-burung endemik ataupun kupu-kupu nan cantik. Selain pepohonan besar dan rimbun, pengunjung juga akan melewati rimbunya pohon bambu dan menyeberangi sungai dengan air yang jernih. Dan tentunya semua itu akan terbayarkan dengan keindahan Danau Kaco yang seindah mutiara.
Lokasi
Danau Kaco terletak di Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat tepatnya di Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya. Sekitar dua jam dari Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.

 Akses
Danau Kaco dapat ditempuh melalui jalur darat dimulai dari Kota jambi ke sungai Penuh.Jarak antara Jambi ke Sungai Penuh sekitar 500 km dengan waktu tempuh sekitar 10 jam perjalanan. Selanjutnya dari Sungai Penuh dilanjutkan ke desa terdekat yaitu Desa Lempur,Kecamatan Gunung Raya dalam waktu 45 Menit dengan kendaraan roda empat atau pun roda dua. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan berjalan kaki menyelusuri hutan sekitar 4 jam untuk sampai ke Danau Kaco.
Fasilitas dan Akomodasi
Danau Kaco terletak di tengah-tengah hutan yang rindang, tidak ada fasilitas yang dapat kita temui di Danau kaco. Apabila menginginkan menginap, disarankan dengan cara berkemah dan perlu persiapan yang matang dalam membawa perbekalan selama perjalanan. Disarankan juga untuk menggunakan guide yang tahu akan arah menuju ke Danau Kaco.

Selasa, 02 Februari 2016

Kebaikan



"TERHARU "



Suatu hari aku dan teman-teman lamaku bertemu di suatu resepsi pernikahan kakak tingkat di Sekolah dulu dan kami pun berkumpul disana berbincang-bincang selayaknya remaja dengan bahasan yang biasa.
Di hari lain kami berkumpul lagi di malam minggu layaknya anak remaja yang gaul..namun diminggu sore kami berkumpul lagi kami merasa ada yang berbeda diantara kami berlima yaitu teman kami yang satunya itu tiap berkumpul dia selalu menggunakan pakaian nya yang itu-itu saja,kemudia kami berempat pun membulinya dengan kata-kata yang sangat menyinggung perasaan nya namun dia hanya tersenyum dan menjawab ,,hahhaha iya aku hanya punya baju satu setel baju ini yang menurutku cukup bagus dan masih layak.
Dan kami pun bertanya kepadanya apakah kamu tidak dibelikan oleh orang tua mu baju ? .. dia menjawab dengan tersenyum aku memang tidak mau meminta dibelikan baju kepada orang tua yang selalu memenuhi kebutuhan anaknya... hanya karena takut anaknya malu kepada teman-teman sebaya nya karena tidak memiliki barang-barang mewah seperti teman nya.
sehingga demi memenuhi kebutuhan  anak nya dia rela tidak memiliki baju yang bagus dan hanya memakai baju dan daster yang lusu dan sobek.Setiap ke pesta dan pengajian hanya menggunakan pakaiam yang sederhana demi membelikan anaknya barang-barang mewah.  
Itu lah alasanku untuk memilih tidak suka memintak-mintak barang mewah dan baru karna aku lebih memilih untuk tidak membuat kedua orang tua ku susah seperti itu karena menurutku sudah selayaknya mereka menikmati hasil jeri payah nya sendiri dengan memakai pakaian baru ke pesta atau kepengajian tanpa rasa malu kepada teman-teman pengajian nya hanya karena tidak memiliki baju yang bagus.
Kami berempat pun terdiam tanpa kata,di dalam hatiku betapa mulianya hati remaja inidan betapa berbaktinya dia kepada kedua orang tua nya,sangat jauh berbeda dengan kami yang mungkin tak pernah memikirkan kedua orang tua kami.

Selasa, 26 Januari 2016









Menurut informasi yang dikutip dari laman Press Examiner, Sabtu (3/10/2015), engineer yang tidak disebutkan namanya ini menjelaskan bahwa ditemukannya air di Mars bukanlah sebuah rumor atau spekulasi.
“Temuan tersebut bersifat faktual, implikasinya begitu masif. Fakta bahwa Mars memiliki air mengubah pandangan semua orang yang mana sebelumnya Mars tidak bisa dihuni, kini bisa jadi akan disinggahi umat manusia, bahkan untuk liburan sekalipun,” imbuhnya.

Mars memang bukan satu-satunya planet yang memiliki kandungan air di dalam permukaannya. Beberapa bulan Planet di tata surya pun memiliki kandungan air, seperti Europa, bulan milik Planet Jupiter; Enceladus, bulan milik planet Saturnus; dan beberapa bulan lainnya seperti Ganymede, Callisto, dan Titan. Namun, NASA tidak mengklaim bahwa bulan-bulan tersebut memiliki kelayakan untuk ditinggali manusia.
“Berbeda dengan bulan-bulan yang ‘berair’ tersebut, adanya air di Mars merupakan perihal berbeda karena keberadaan Mars dekat dengan Bumi. Kami pun terus mengusut planet tersebut untuk lebih memastikan apakah memang nantinya bisa dihuni. Orbiter dan robot rover kami juga telah dikirim ke sana. Kami sangat yakin dalam satu atau dua dekade lagi, Mars akan menjadi satu planet yang diimpikan manusia untuk disinggahi,” tambahnya.
Secara ilmiah, kandungan air yang berada di Mars dengan Bumi sebenarnya berbeda. Namun, engineer tersebut melanjutkan, bukan berarti air yang ada di Mars tidak bisa diminum.
“Air yang ada di Mars sebetulnya bisa dikonsumsi. Namun kandungan air tersebut harus dipilah menjadi beberapa elemen yang bersifat konstituen, seperti hidrogen dan oksigen. Di temperatur yang begitu rendah, air tersebut bisa disimpan dan diproses dengan metode reverse electrolysis untuk menciptakan daya listrik, yang mana dapat memanaskan air tersebut untuk dapat diminum,” lanjutnya.
Jadi, jika metode ‘penyulingan’ air ini terbukti bisa digunakan, para astronot atau manusia yang berlibur di Mars tidak usah pusing mengandalkan solar panel untuk bisa meminum air.
Sebelumnya, instrumen pencitraan milik NASA, Mars Reconnaissance Orbiter, menemukan bukti kandungan air dengan mengidentifikasi bukti mineral terhidrasi yang disebut perklorat, yang telah membentuk garis-garis di lereng di permukaan Mars.
Beberapa perklorat dapat menjaga air dari pembekuan, bahkan pada suhu sedingin -94 derajat Fahrenheit. Perklorat itu membentuk garis-garis di lereng Mars selama musim hangat planet ketika suhu naik di atas -10 derajat Fahrenheit. Garis-garis itu disebut recurring slope lineae (RSL), yang kemudian menghilang selama musim dingin.
http://www.trentekno.com/8740/penemuan-sumber-air-di-planet-mars-nasa-buka-peluang-liburan-ke-luar-angkasa/